Alam
Indonesia begitu ramah pada tuannya. Batu saja bisa jadi
tanaman. Tak heran kalau Indonesia disebut negara kaya yang memiliki
hampir segalanya. Anehnya, meski punya segala, Indonesia malah
dikenal sebagai negara yang konsumtif. Memiliki, tapi melulu membeli.
Punya tapi masih beli itu bodoh.
“Jangan melihat buku dari sampulnya,” kata nasehat.
Tapi bagi orang bodoh, nasehat itu percuma. Selalu saja ada salah
pilih. Karena berpasangan dengan artis, maka jadilah dia yang dipilih.
Celakanya, artis ini juga keliru dalam memilih pasangan. Sadar telah
keliru tak lama artis ini pun memilih mengundurkan diri. Eee … sang
pasangan pun tak kalah. Jangankan berpasangan dengan artis, dengan
istrinya yang muda lagi cantik pun dia cuma tahan empat hari saja. Cerai.
“Spek-nya tak sesuai, jadi tak apa-apa donk, dikembalikan?" Kira-kira begitu kilahnya.
Benar-benar dodol ya, Garut ?
Bahkan bagi kebodohan, aneka pilihanpun tak meningkatkan peluang,
justru makin membingungkan. Sudah bodoh, bingung pula. Benar-benar
ruwet.
Nasehat soal buku itu jadi percuma. karena kita
cuma suka belanja, tapi soal membeli buku kita tak suka. Karena tak
akrab dengan dengan buku, kebodohanlah kemudian yang jadi pasangannya.
Berpasangan dengan kebodohan bukanlah status yang membanggakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar