Halaman

10 Feb 2013

Buku yang Tak Pernah Saya Terbitkan

”Kasihanilah hamba, Tuan! Sudah 3 hari ini belum makan.”

”Ciyus? Miyapah?”

Ini salah satu jenis lawakan yang tak saya sukai. Bahkan ada yang lebih ‘bangke’,

“Ehh, udah dengar belum, teman lu Si Anu meninggal tabrakan sama trailer. Ngeri lihatnya. Isi perut berserakan. Kepalanya putus, misah sama leher. Kakinya gepeng macam triplek. Bla…bla…bla….”

”Trus gue harus bilang ‘waauw’, gitu…?”

Lawakan macam apa ini? Lawakan agar berfungsi sebagai hiburan, dia mesti dipraktekkan. Emang bisa humor seperti itu diperagakan?

Lawakan serupa memang lagi marak belakangan. Saya tahu, soal bakat ngelawak dia jauh di atas saya. Saya sendiri seorang follower-nya di Twitter. Makanya bukunya pun saya beli. Lucu dan menghibur. Cuma gegara ada lawakan seperti itu saya jadi kurang respek. Baiknya, lawakan jenis itu pula yang memprovokasi saya untuk membuat buku tandingan. Saya ini hebat. Saya juga bisa bikin buku dan pasti jauh lebih cerdas dan berkelas. Tunggu saja!

Saya begitu yakin bisa bikin buku yang lebih bagus dari bukunya. Lawakan saya gurih, tidak garing, karena semuanya murni kreasi saya. Di tempat kerja sayalah yang ‘bantu semangat oke lagi’ teman-teman dengan joke-joke ringan tapi ga’ garing. Penggalauan? Di tempat kerja dan kost-an, saya adalah ikon-nya. Penggalauan ala saya unik. Ga’ sama kayak yang lain. Simpel tapi dalam (macam mana pula itu..?). Gombalan? Ada yang bisa bikin gombal yang menggalaukan? (nah, ini apalagi..?) Bagi otak seperti yang saya punya itu sih, KECIIIILLLL….!

Maka materi pun saya kumpulkan. Saya seleksi agar jadi ‘saya banget’. Teman-teman yang baru kenal akan merasakan aktualnya. Sedang teman-teman lama akan paham orisinal-nya. Pokoknya yang ‘gue banget’. Tunggu saja…!

Dan benar saja. Pokoknya kalian betul-betul akan tetap menunggu karena sampai saat ini saya masih melulu kebingungan soal ini itunya. Yang ini terlalu begini. Yang itu terlalu begitu. Ini cocoknya sama bab ini. Kalau yang itu di bab itu. Yang sana di bab sana saja.

Sementara menunggu buku saya, silahkan beli bukunya yang kedua!

Sialan ! Sementara saya masih terus begini begitu, ehh dia sudah sudah menerbitkan pula jilid keduanya.  Karena tulus berniat menghibur, dia sudah kemana-mana. Karena ketidakikhlasan, iri hati, niat pamer kemampuan, saya malah masih di sini-sini saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seri Komplotan

Seri Komplotan mungkin serial karya Enid Blyton yang paling tidak populer di Indonesia. Meski cuma terdiri dari 6 judul, tapi inilah karya s...