”Kasihanilah hamba, Tuan! Sudah 3 hari ini belum makan.”
”Ciyus? Miyapah?”
Ini salah satu jenis lawakan yang tak saya sukai. Bahkan ada
yang lebih ‘bangke’,
“Ehh, udah dengar belum, teman lu Si Anu meninggal tabrakan sama
trailer. Ngeri lihatnya. Isi perut berserakan. Kepalanya putus, misah sama
leher. Kakinya gepeng macam triplek. Bla…bla…bla….”
”Trus gue harus bilang ‘waauw’, gitu…?”
Lawakan macam apa ini? Lawakan agar berfungsi sebagai
hiburan, dia mesti dipraktekkan. Emang bisa humor seperti itu diperagakan?
Lawakan serupa memang lagi marak belakangan. Saya tahu, soal
bakat ngelawak dia jauh di atas saya. Saya sendiri seorang follower-nya di
Twitter. Makanya bukunya pun saya beli. Lucu dan menghibur. Cuma gegara ada
lawakan seperti itu saya jadi kurang respek. Baiknya, lawakan jenis itu pula
yang memprovokasi saya untuk membuat buku tandingan. Saya ini hebat. Saya juga
bisa bikin buku dan pasti jauh lebih cerdas dan berkelas. Tunggu saja!
Saya begitu yakin bisa bikin buku yang lebih bagus dari
bukunya. Lawakan saya gurih, tidak garing, karena semuanya murni kreasi saya. Di
tempat kerja sayalah yang ‘bantu semangat oke lagi’ teman-teman dengan
joke-joke ringan tapi ga’ garing. Penggalauan? Di tempat kerja dan kost-an,
saya adalah ikon-nya. Penggalauan ala saya unik. Ga’ sama kayak yang lain.
Simpel tapi dalam (macam mana pula itu..?). Gombalan? Ada yang bisa bikin gombal yang menggalaukan?
(nah, ini apalagi..?) Bagi otak seperti yang saya punya itu sih, KECIIIILLLL….!
Maka materi pun saya kumpulkan. Saya seleksi agar jadi ‘saya
banget’. Teman-teman yang baru kenal akan merasakan aktualnya. Sedang
teman-teman lama akan paham orisinal-nya. Pokoknya yang ‘gue banget’. Tunggu
saja…!
Dan benar saja. Pokoknya kalian betul-betul akan tetap
menunggu karena sampai saat ini saya masih melulu kebingungan soal ini itunya.
Yang ini terlalu begini. Yang itu terlalu begitu. Ini cocoknya sama bab ini.
Kalau yang itu di bab itu. Yang sana di bab sana saja.
Sementara menunggu buku saya, silahkan beli bukunya yang
kedua!
Sialan ! Sementara saya masih terus begini begitu, ehh dia sudah sudah
menerbitkan pula jilid keduanya. Karena
tulus berniat menghibur, dia sudah kemana-mana. Karena ketidakikhlasan, iri
hati, niat pamer kemampuan, saya malah masih di sini-sini saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar