Halaman

22 Feb 2013

Selamat Menggaruk!

Masalah itu dihadapi, bukan dihindari. Masalah itu wataknya unik. Makin dihindari semakin dia mendekat. Ibarat digoda oleh anjing, ia akan mengejar jika kita lari. Pasti sulit untuk balap lari dengan anjing, setidaknya karena dia tidak merokok, hahaha… (apa hubungannya coba ?)

Kenapa mesti lari dari masalah? Tuhan sendiri menggaransi bahwa DIA takkan pernah menguji diluar kesanggupan hambaNYA. Saya sendiri sering mengamati betapa ketika sampai pada puncaknya, masalah itu bahkan selesai dengan sendirinya. Bermacam cara telah dilakukan oleh atasan saya demi menuntaskan aneka persoalan yang dialaminya. Akhirnya dengan tampang kusut dan garuk-garuk kepala, aneka masalah itu malah beres dengan sendirinya.

“Habislah saya bakal kena omelan ini!” katanya ketawa getir sambil garuk-garuk kepala. 


 Betapa sederhana penyelesaian masalahnya. Cukup dengan diomeli, maka selesai.
 

Saya pernah dikejar deadline. Mati-matian pula saya memburunya. Sampai kemudian saya malah ketiduran karena kelelahan. Selesaikah tugas saya? Tidak, karena saya malah memilih tidur ketimbang meneruskan, memaksa bekerja diluar kemampuan saya. Ajaibnya, itulah salah satu tidur saya yang benar-benar berkualitas. Begitu nyenyak. Istirahat sebenarnya. Kenapa? Karena saya sama sekali tak lagi memikirkan soal tugas-tugas saya.

“Mau dimarah kek, dipecat kek , peduli amat!” Dan saya pun tidur dengan sukses.
 

Saya memang tidak dipecat. Tapi kalaupun dipecat, toh saya juga tidak rugi. Gaji kan tetap dibayar. Dimarah? Yaa, wajar donk! Namanya juga bawahan. Kan memang begitu seharusnya. Salah, yaa dimarah! Sederhana, kan? Ini serupa dengan lapar maka makan, ngantuk maka tidur.
 
Tak ada yang benar-benar rumit sebenarnya. Jika yang paling menyebalkan itu gatal, maka yang paling mengasyikkan itu menggaruk. Masalah paling menyebalkan ternyata malah butuh penyelesaian dengan cara paling mengasyikkan. Gatal dan garuk. Benar-benar asyik. Tak perlu buang tenaga, waktu dan biaya.

Jadi, selamat menggaruk;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seri Komplotan

Seri Komplotan mungkin serial karya Enid Blyton yang paling tidak populer di Indonesia. Meski cuma terdiri dari 6 judul, tapi inilah karya s...