Sejak Ramadhan melulu kegembiraan yang saya dapat. Mulai dari diterimanya proposal permintaan pertemanan oleh dua anchor senior FA dan CDC di Facebook, follower di twitter udah kepala 2 (prestasi….?) tepat saat Idul Fitri gegara asyik ngetweet seharian #ReplaceSongTittleWithLONTONG dan terakhir beberapa hari yang lalu, artis cantik idola ikut nimbrung di salah satu post Rekreasi Hati (cari sendiri ya, yg mana, hehehe…!)
Tak terlalu istimewa sih sebenarnya untuk soal yg terakhir itu. Karena mengidolakan maka saya follow blognya. Kebetulan ada salah satu post yang butuh dikomentari. Saya betul-betul cuma komentar biasa tanpa minta dikomen balik, apalagi sampai minta follback. Ehh, ternyata dia bukan cuma balas komen saya (padahal komen yg lain ga dibalas, karena banyak ngaco dan ga' nyambung, kali ya…?), dia malah ikut komen di lapak saya ini. Sekadar komen? Yaa enggak donk! Tahu kan, kualitas Runner-Up Putri Indonesia? Nah, dialah orangnya, hehehe...! Gembira, donk, saya…
Semua yang diatas, sedikit bantu saya lupa tentang Dian. Tentu saja saya tak mungkin bisa lupa, karena tiap hari saya lewat depan kamarnya, hehehe...! Tapi gembira dan sedih itu (saya sering bangat nulis kayak gini, ya...?) cuma pilihan. Pilihannya pun kan gampang saja. Mau gembira atau sedih. Orang bodoh mana pula yang lebih milih duka ketimbang suka. Apalagi kata teman, saya bukan orang bodoh…:D Dan saya bisa buktikan bahwa saya memang tak bodoh. Saya pilih kegembiraan saja.
Saya mestinya sedih kehilangan Dian. Tapi ada pilihan lain yang jelas2 menggembirakan. Malu saya terhadap nama Siraul Nan Ebat, jika tak bisa bedakan mana baik dan buruk. Ada banyak kegembiraan di sekitar saya. Apalagi kontrak kerja saya sudah diperpanjang pula. Artinya: saya masih akan tiap hari lewat depan kamar Dian, kan? hahaha...!
Tuh Dian lagi, kan? Galau? Ga', karena melihat atap rumahnya saja saya sudah senang, kok! Nah, betapa gembira itu mudah belaka, segampang menggaruk saja.
Tulisan ini sebenarnya saya dedikasikan untuk Ritchie Sambora yang beberapa jam yang lalu resmi dipecat sebagai gitaris Bon Jovi. Sedih, karena setelah Def Leppard, inilah Band Rock favorit saya berikutnya. Tapi seperti telah saya tegaskan, kenapa mesti sedih jika boleh gembira. Saya update status, tweet, termasuk tulisan ini buat apalagi, jika bukan demi kegembiraan saya. Syukur2 semua yang baca juga ikut gembira karenanya, aamiiin...!
*Selamat Malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar