Gembira kolosal ini sungguh tak mudah. Antri zakat di suatu
tempat, bisa berbarengan dengan antrian berburu gadget terkini di lain tempat.
Heboh tempe
mahal berbarengan dengan promosi mobil murah. Sungguh tak mudah memantik
kegembiraan dalam situasi penuh konflik kepentingan begini.
Nah, Capres unggulan saya ini, si Vicky bisa mendamaikan
aneka paradok begitu dengan memantik pemicunya. Hebatnya, pemicunya itu cuma dengan
berbagai kekacauan gaya
bahasa saja. Bayangkan, kekeliruannya saja bisa demikian menggembirakan. Maksudnya
untuk gaya
semata. Gayanya pun kacau pula. Hampir seluruh yang keluar dari mulutnya adalah
kekacauan. Tapi kelirunya Vicky ini menggembirakan semua. Dari rakyat awam,
sampai selebriti dan politisi setingkat mentri pun ikut larut di dalamnya.
Keliru sepenuhnya, tapi mengembirakan akibatnya. Jadi biar keliru asal gembira
tak mengapalah. Karena jika mesti menunggu yang kebenaran sejati, di Indonesia sepertinya
sulit. Jika ada yang benar, maka kebenaran itu menjadi samar karena dibuat
rumit. Ada yang
salah, tapi dirumitkan pula sedemikian rupa sehingga jadi tampak benar.
Benarnya cuma seolah-olah, tapi sejatinya rumit semua. Jadi jika dalam situasi
rumit sedemikian rupa kita masih bergembira, itulah kualitas hidup kita
sesungguhnya.
Sebagai Cawapresnya, saya pilih Syahrini. Di luar statusnya
sebagai artis, dia adalah wanita yg inspiratif. Dialah penemu Jambul
Khatulistiwa dan Bulumata Anti Badai. Inspirasinya banyak menghasilkan
penemuan2 heboh lainnya. Konde Meledaknya Ashanty atau Bra Dispensernya yang
sampe tumpeh-tumpeh, Julia Perez. Tidak melulu berpengaruh di local saja.
Sosoknya itu juga bahkan menginspirasi media sekaliber Daily Mail (Inggris) untuk
menemukan Jembatan Indiana Jones, di Banten, hahaha…;)
Syahrini juga baik dalam hubungan diplomasi dengan pihak
luar negeri. Dari salah satu tokoh terkemuka di Inggris, David Beckham, sampai
ke juara dunia balap asal Spanyol, Jorge Lorenzo kenal sama jagoan saya ini.
Peluang pasangan ini sungguh besar. Kegembiraan se-Indonesia
yang diciptakan Vicky, di dunia maya dan dunia nyata dipadukan dengan sosok
wanita Insiparatif, punya banyak fans dan cantik pula. Keyakinan saya makin besar sebab Vicky pun sekarang sedang dipenjara. Ingat, Soekarno sempat bolak-balik dipenjara. Bahkan Nelson Mandela sempat punya quote dahsyat,
"Saya baru bisa jadi Presiden setelah dipenjara", katanya
Pesaing duet ini si Keep Smile, Cesar dengan Wapresnya Eyang
Subur. Pasangan kombinasi anak muda dan
tokoh tua ini adalah pesaing serius duo Vicky - Syahrini. Cesar menghipnotis Indonesia untuk
selalu tersenyum, mewakili kaum muda. Eyang Subur tak diragukan lagi, soal
pendukung dari massa
artis para pasiennya (ribet bangat ya, bahasanya?). Masalahnya: Eyang Subur
yang lebih senior belum tentu bersedia cuma sebagai wakilnya.
Cita-cita suatu bangsa merdeka adalah soal menciptakan
kesejahteraan bagi warganya. Indonesia
begitu pula. Mulai dari UUD 45, Pancasila sampai pada kampanye para CAPRES
menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai cita-cita, visi dan misinya. Indikasi
masyarakat sejahtera salah satunya adalah betapa kegembiraan mudah terlihat. Para petani yang saling tertawa ditengah teriknya panas
di sawah. Mahasiswa yg meski pulang kampus jalan kaki dan cuma sanggup ngutang
indomie sebagai penentram lapar sesampainya di-kost an, tapi masih tegar untuk
bersiul riang. Gembira inilah sejahtera sesungguhnya.
Oh ya, andai Mbah Surip (semoga Allah SWT selalu
merahmatinya, aamiiin…!) masih hidup, saya pilih dia di PILPRES 2014 ini.
Ayo donk, share ikon fun maker kalian! Salam statusisasi kemakmuran…!
hahahaha,,,
BalasHapustrus saya jadi capres tahun berapa bang??
Jadi fun maker dulu donk, paling ga kayak Briptu Norman kek, hahaha...!
Hapus