Saya seperti sedang membaca novel yang saking kelewat
panjangnya mesti disunat di sana-sini. Dan karena saya bukan novelis, maka
jadilah Rekreasi Hati ini sebagai novel yang aneh, putus di sana-sini, wkwkwk…!
Tapi baiknya, ini malah menantang saya untuk bikin novel sungguhan. Akhirnya
saya coba juga untuk menulis skrip novelnya. Kisah seorang penulis (blog),
sebut saja Mr. Fun yang selalu diremehkan, bahkan dilecehkan oleh atasannya. Dia
jatuh cinta pada seorang anak sekolah yang sedang PKL di tempat kerjanya itu.
Suatu hubungan yang aneh, kala seorang Mr.Fun jatuh cinta pada bocah yang oleh
teman-temannya dijuluki si Ratu Galau. (Bisa gawat ini, kalau orangnya baca,
wkwkwk…!) Makin aneh lagi, saat si Mr.Fun mengombal sembari menggigil, si Ratu
Galau malah enteng saja menanggapinya, mantap dan sembari tertawa-tawa. Tapi inti
cerita sebenarnya adalah soal hubungan antara pekerja dengan atasannya. Dan
karena saya tulis berdasar imajinasi yang sedang galau, jadilah kira-kira
endingnya, seperti berikut ini. Menggunakan gaya cerita dari sudut pandang orang ketiga.
Eng…ing…enggggg….! TM2000 mode on J
Dengan tenang dihampirinya sang manejer. Tapi itulah jenis
tenang yang berbahaya. Ada
banyak jenis bahaya. Tapi bahaya yang tak didugalah bahaya yang paling
berbahaya. Tanpa ada yang menduga tiba-tiba menyemburlah ludah dari mulutnya,
tepat di muka si Boss yang sama sekali tak menduga pula.
Selesai?
Keramaian istirahat siang tersebut sontak terhenti, sunyi.
Tenang, tapi tegang. Dan belum ada yang sempat bertanya-tanya, semua sudah
disuguhi pertunjukan selanjutnya. Adegan yang aneh, tapi masih sama seperti
sebelumnya, tak terduga. Dalam hitungan detik tangan sang Boss ditarik dan
disalaminya,
“Saya minta maaf, terutama soal ludah barusan. Dan sebagai
bukti bahwa ini permohonan maaf berasal dari kebesaran hati, saya punya hadiah
buat Bapak, harap diterima. Ini adalah buku karangan saya sendiri. Saya tulis,
cetak, terbitkan dan akan saya jual sendiri. Bapaklah orang pertama yang
mendapatkan buku saya. Saya minta do’anya supaya semua sesuai rencana, dan buku
saya laris, aamiin…! Permisi! Sampai jumpa di tempat lain lagi. Assalamualaikum!”
Suasana masih sama, tenang. Tapi ketegangannya meningkat.
Semua yang melihat masih menduga adegan apalagi yang akan terjadi berikutnya.
Tapi pertunjukan telah selesai. Dia berbalik, bersiap mau pulang. Hatinya puas
sekarang. Gatalnya sudah digaruk. Tak ada lagi yang perlu dijelaskan. Ludah itu
telah menjabarkan semuanya.
*Btw, ini kalau dijadikan ending suatu novel sungguhan
berjudul Gatal Garuk keren ga’ yak, wkwkwkwk….!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar