Halaman

13 Mar 2014

Guru Itu Keren bag. 1

Murid pintar belum tentu bisa jadi guru yang baik. Sebagai seorang (mantan) pelajar, apa boleh buat, saya ini memang pintar, kwkwk…! Tapi betapapun pintarnya saya, ternyata untuk menjadi guru itu tak mudah. Apalagi untuk menjadi guru yang baik. Karena dianggap ‘pengetahuan’ saya cukup kompeten, saya pernah ditawari seorang family sebagai guru pada usaha BIMBEL miliknya.

“Mau, jadi guru Bahasa Inggris atau Matematik”, katanya.

“Untuk tingkat berapa?”, saya tanggapi ogah-ogahan.

“SMA sederajat, atau mahasiswa yang mau private”, jawabnya.

“Waah, kalau untuk tingkat SD saya berani”, begitu dulu jawab saya, bermaksud ngeles, hehehe… (:

Itu cuma obrolan di meja makan, saat saya berkunjung ke rumahnya. Tak berlanjut jadi serius, sebab saya saat itu memang sudah punya pekerjaan tetap. Tapi setelah beberapa pengalaman hidup 3 tahun belakangan saya sadari betapa sungguh tak mudah menjadi seorang pengajar tersebut.

Tadi sehabis Maghrib, seorang teman satu tempat tinggal bertanya banyak hal. Anak muda ini begitu antusias keingintahuannya. Dia tamatan salah satu SMK swasta terkenal di Padang. Sekarang dia sedang butuh pekerjaan. Masih sedang mencari-cari. Dia adalah ‘’titipan Tuhan terhadap saya untuk saya bantu mencarikannya pekerjaan.

“Bang, tadi aku dari Dinasker (bukan typo)”, katanya. “Tapi hampir semuanya minta yang bisa Microsoft Office”.

“Terus…?”

“Aku ga pandai, Bang! Dulu waktu sekolah, aku tak pernah masuk pas pelajarannya. Ajarin, donk!”, katanya lagi.

“Cobalah, kau buka dulu Microsoft Office-nya!”

“Cara bukanya gimana, Bang?”

HAAAAH….? Yassalaaam…! Gimana cara ngajarinnya ini?

Oke, setelah beberapa saat akhirnya terbuka juga, Microsoft Excel, tanpa saya bantu. Alhamdulillah!, prestasi?

“Terus gimana lagi, Bang?”

“Kau emangnya mau bikin apa?”

“Ga tau, Bang!”

“Ga tau? Terus apa yang mau aku ajari, kalau apa yang mau kau buat aja kau ga tau?”

“Memangnya Microsoft Office itu buat bikin apa, Bang?”

Huuuuuft….! Sabaaaaar…..!

:”Yaa…macam-macam. Ini jangan-jangan apa yang kau buka aja kau tak tau nih!”

“Microsoft Office, Bang!”

???...???...???...

“Mmm…Microsoft Excel, Bang!”

Oke, prestasi lagi. Tanpa saya bantu, hehehe…!

“Microsoft Excel itu memangnya untuk buat apa?”

“Ga tau, Bang!”

Yaa, Tuhan! Gimana cara bantunya ini…?

“Masa kau tak tau, Microsoft Excel itu untuk buat apaan? Gimana cara aku ngajarinnya, kalau dasar begitu aja kau tak tau!”

Dia diam, sambil menggerak-gerakkan mouse computer.

“Fil(e) (bukan typo) itu apa ya? Edit…rubah. Save…simpan. Print…Open…buka. Format…!” gumamnya pelan, tapi nyampe di telinga saya.

“Petak-petaknya bisa pindah-pindah yaa, Bang!”, sambil menggeser-geserkan mouse.

AMPUUUUUUN…..!

*Ntik dilanjut lagi, yaaa….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seri Komplotan

Seri Komplotan mungkin serial karya Enid Blyton yang paling tidak populer di Indonesia. Meski cuma terdiri dari 6 judul, tapi inilah karya s...