Halaman

16 Mar 2014

Menggaruk Juga Butuh Ilmu


Bahkan perintah Allah yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk belajar.

Iqro’.Bacalah, bentuk fiil ammar dari kata qa ra a yang artinya baca. Banyak yang keliru mendefinisikan perintah Allah yang maha penting ini. Tak semua orang bisa membaca. Nabi sendiri adalah seorang sosok yang ummi, buta huruf. Perintah membaca kepada orang yang buta huruf tentu keliru. Padahal Allah itu Maha Benar, jadi tak mungkin keliru, kan?

Kita lah yang keliru dalam mendefinisikannya. Kenapa? Karena kita kurang belajar. Kenapa kurang belajar? Karena kita tak tahu. Kenapa tidak tahu? Karena kita tak pernah belajar, hahahak…! Apasih ini bebolak-balik melulu… (:

Perintah membaca tak mungkin diberikan kepada orang yang tak bias membaca. Iqro’ itu adalah perintah untuk belajar. Banyak perintah lanjutan dari Iqro’ tersebut. Misalnya perintah untuk menuntut ilmu sampai ke China atau liang lahat. Intinya kita diperintahkan untuk belajar sampai kemana dan kapanpun.

Siapapun kamu, apapun profesimu, semua butuh ilmu. Tak usah bicara tentang orang-orang sukses. Rujukannya terlalu jauh. Bayak di sekitar kita yang mengabarkan bahwa pentingnya ilmu itu tidaklah main-main. Banyak pelawak lucu yang tersandung kasus penghinaan dan pelecehan, sebab tak menguasai ilmu melawak. Bahkan untuk menipu pun juga butuh ilmu. Banyak penipu yang berilmu yang melulu ditepuki tangan, diberi applaus sebab sukses dalam menipu orang banyak. Diundang kemana-mana untuk menipu. Bahkan acara menipunya termasuk yang punya rating tinggi di tivi. Contohnya, Dedi Corbuzier, hahaha…! Kenapa? Karena dia menguasai ilmu menipu, wkwkwk…! Jadi jika punya ilmunya, menipu pun bias jadi profesi yang menjanjikan (:

“Ingin kuasai dunia, dengan ilmu. Ingin kuasai akhirat, dengan ilmu. Ingin kuasai keduanya, dengan ilmu”, begitu terjemahan bebas dari hadits Nabi.

Ulama itu artinya orang yang berilmu. Tapi di Indonesia sepertinya tak begitu. Sejarah mencatat bahwa ada juga ulama yang tak menguasai ilmunya. Julia Perez pernah bermasalah dengan ulama gara-gara tattoo di punggungnya yang bertuliskan ‘Hayya ‘alal falah’. Ulama tersebut menuding bahwa Julia Perez telah melecehkan agama Islam. Saya sendiri tak berminat mengikuti perkembangan kasusnya, sebab itu sama sekali tak bermutu. Ulama tersebut malah bikin malu umat Islam. ‘Hayya ‘alal falah’ itu artinya ‘Mari, raihlah kemenangan!’. Apa coba jika dunia tahu bahwa di Indonesia ada ulama Islam yang tak paham Bahasa Arab. Suporter Israel di Olimpiade atau Piala Dunia juga akan menyorakkan kalimat tersebut dalam mendukun timnya. Gimana sih? Bikin malu aja… (: Menggaruk juga butuh tahu, lagi ada yang liat atau enggak, hahah...!


Tapi yang paling menggelikan, kemaren saya dapat kiriman di Facebook tentang aliran agama Kristen baru yang menyebar di Indonesia. Sepintas mirip dengan Islam. Sholat juga, dan pakai bahasa Arab. Mereka juga puasa dan gerejanya juga mirip dengan mesjid. Mereka menggunakan Injil yang berbahasa Arab. Disebutkan juga bahwa mereka membuat 4 buah surat plsu Al-Qur’an, salah satunya dinamai Surat Al-Tasajud.

Hahahaha…. Kalau mau menipu kuasai dulu ilmunya, Boss…! Ini missionaries siapa gurunya yak? Belajar bahasa Arab di mana, sih? Yang benar itu, ‘At-Tasajud’, pahaaaaam….!? Sana, belajar lagi dulu yang bener, wkwkwkw…!

Btw, waspada yaa, teman-teman…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukan Lewat Lagu

 Saat Eros mencipta sebuah lagu cinta, tentang Anugerah Terindah. Dan kau pun mulai meminta aku 'tuk mencipta sebuah lagu tentang cinta....