Kebiasaan nonton ‘Halo Selebriti’ membuat saya peka terhadap
isu. Di lingkup kecil seperti di perusahaan tempat saya bekerja, perkara itu
terhitung besar. Jadi mana mungkin saya dan juga kami semua bisa melewatkan
hal2 itu begitu saja. Setidaknya demi kegembiraan bersama.
Dengan lagak bak detektif ulung
saya beberkan analisa saya. Maka saya tuduhlah seorang teman, hahaha….!
“Hilangnya hari apa? Minggu, kan?
Kenapa Cak Nur hari Minggu itu tiba2 bertugas di bagian sablon? Padahal hari sebelumnya
dan juga hari ini, Senin tidak?”, kata
saya memancing kegembiraan.
“Waaah, iyyya juga! Cak Nur layak
dicurigai nih!”, teman2 yang lain mulai terhasut. Sementara Cak Nur yang tahu
persis kelakuan saya cuma mbrengut, hahaha…!
“Kalian lihat deh! Darimana Cak
Nur bisa beli sepatu baru? Padahal sekarang kan bulan tua?”, tambah saya makin
meyakinkan, hahaha….!
“Orang gila kalian dengerin”, Cak
Nur protes dan kabur, hahaha…!
Intinya adalah, saya, kami dan
kita biasanya peka dengan gosip termasuk
juga tentunya dengan isu-isu hukum. Jika kita tertarik demi kegembiraan, adalah
aneh kenapa aparat hukum malah tak mau tahu dan malah abai terhadap isu2 hukum,
bahkan saat banyak bukti sudah terpapar di depan mereka. Lihat saja kasus Trio
Macan, misalnya!
Berkali-kali akun ini membeberkan
data2 hukum dan sampai mengajukannya kepada aparat KPK, Kejaksaan dan
Kepolisian semua cuek. Tak ada yang diusut lebih lanjut. Mana kepekaan mereka?
Sebaliknya, demi satu pesanan kepentingan, malah si Macan yang ditangkap?
Saya bela si Macan? Terserah mau
bilang apa. Saya sangat sadar bahwa mereka sudah disusupi dan terkontaminasi
pihak2 korup itu sangat mungkin. Bahwa cuap2 mereka tak layak dipercaya 100%
saya juga sadari. Tapi selama apa yang mereka sampaikan layak dipercaya, mereka
adalah inspirasi, pejuang yang sangat layak untuk kita bela.
Saya melihat berita penangkapan
mantan adminnya itu, termasuk juga blow-up besar2an kasus status Facebook
Ervani Handayani, atau M Arsyad si tukang sate itu adalah untuk tujuan politik
semata. 100% kepentingan politik. Bahkan kasus si tukang sate adalah kasus basi
berbulan yang lewat, kenapa kok tiba2 diupdate lagi? Tujuannya apalagi kalau
bukan untuk meneror akun2 kritis lainnya, selain untuk pengalihan isu2
kebijakan hitam pemerintah yang lain.
Mungkin tak ada yang sadar,
kenapa saya posting hal2 basi kayak perkara kerak timah solder ini? Nah
begitulah pula cara kerja media2 milik dan bayaran politisi itu menghipnotis
pemirsa. Saya juga cuma sekadar mengalihkan isu bahwa saya sedang galau dan
kangen Dian, hahahaha….! *Galau Lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar