Beberapa saat setelah pertandingan tadi malam saya bisa bertemu dan berbincang-bincang dengan pihak SCTV Sport. Berikut transkip dialog ngawur kami…
Raul :Keputusan
memasang Bung Towel sebagai komentator di babak kedua saat lawan Singapura
terbukti membawa perubahan besar pada permainan tim U-23 kita. Baru 3 menit
Evan Dimas sudah membobol gawang lawan dan Indonesia melaju ke semifinal. Nah,
kenapa tadi SCTV malah memasang Bung UK (Yusuf Kurniawan) sebagai komentator?
SCTV :Biasa
saja. Rotasi demi kebaikan tim. Ingat,anak-anak bermain tiap 2 hari sekali.
Sangat menguras stamina. Bung Towel butuh diberi istirahat.
Raul :Tapi
begitu ketinggalan 0 -2 di babak pertama tadi mestinya Bung Towel juga bisa
dipasang lagi,kan? Seperti 2 hari lalu saat lawan Singapura?
SCTV :Ketinggalan
2 gol membuat kita harus perkuat lini depan. Kita lebih butuh pencetak gol
ketimbang komentator. Itu makanya tadi Muchlis Hadi yang dimasukkan.
Raul :Tapi
kenyataannya penampilan tim malah makin memburuk. Kebobolan 3 gol lagi.
Pergantian yang dilakukan tak efektif.
SCTV :Pertahanan
kita tadi sungguh buruk.
Raul :Padahal
kita punya posisi bek kita diisi oleh legenda bola asal Brasil Vava dan Mario
Zagalo.
SCTV :Entahlah.
Justru mainnya jelek. Makanya tadi diganti sama Zalnando.
Raul :Ngomong2
tentang Vava Mario Zagalo kenapa mereka bisa perkuat Indonesia? Bukankah mereka
sebelumnya sudah pernah memperkuat Brasil? Jadi legenda malahan…?
SCTV :Aturan
FIFA kan membolehkan. Jika mainnya masih di kelompok umur pemain boleh
memperkuat tim senior untuk Negara lainnya.
Raul :Tapi
kan ini kasusnya terbalik? Mereka sudah jadi legenda tim senior Brasil, kenapa
malah sekarang main untuk tim muda Indonesia?
SCTV :Malah
bagus, kan? Hahaha…! Ngaco saja kau ini!
Raul :Balik
lagi ke pertandingan tadi. Saya masih curiga, kenapa Bung Towel tidak dipasang?
Ada konflik?
SCTV :Konflik?
Tak ada. Tim kita tetap solid.
Raul :Barangkali
karena tindakan indiplinernya kemaren dia diberi sanksi, mungkin?
SCTV :Tindakan
indisipliner yang mana?
Raul :Karena
dia datang terlambat saat pertandingan lawan Singapura. Makanya dia diberi
sanksi. Tak dipasang saat lawan Thailand?
SCTV :Isu
itu tak benar sama sekali. Honornya saja yang dipotong, hahaha…! Bung Towel
tetap penting bagi tim. Pada pertandingan ke depannya bisa saja dia dipanggil
lagi, kan? Who knows?
Raul :Kekalahan
tadi memupus harapan kita meraih medali emas. Menurut Mas, ke depannya apa
mestinya yang harus kita perbuat?
SCTV :Kalah
menang dalam bertanding itu biasa. Tak perlu disesali. Soal medali emas itu
sebenarnya urusan orang-orang pintar.
Raul :Maksudnya?
(bingung maksimal)
SCTV :Kita
ini sudah salah dari awal. Kita sendiri sebetulnya kan punya tambang emas
terbesar di dunia. Bayangkan misalnya, Tibo, Boaz, Wanggai dan atlet-atlet asal
Papua lainnya ditugaskan dapat medali emas. Padahal tambang emas yang
dikampungnya malah diberikan pada Freeport Amerika. Kasihan mereka. Usia mereka
masih panjang. Bayangkan, anak-anak muda itu kita tugaskan merebut medali emas
satu persatu. Sedang sarjana-sarjana, orang-orang pintar yang duduk di
pemerintah malah menyerahkan tambangnya pada Amerika. Mestinya mereka itulah
yang ditugaskan merebut tambang emas kita yang terbesar di dunia itu lagi.
Bukan malah menyuruh anak-anak muda itu.
Raul :…
(hening)
*Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar