Halaman

25 Okt 2015

Bid'ah Itu Kafir...?



Rasulullah pernah mengabarkan bahwa nanti di akhir zaman umat Islam akan terbelah pecah menjadi 73 golongan. Seluruhnya masuk neraka, kecuali satu golongan, yaitu: 

“Yang mengikutiku dan para sahabatku (HR Tarmidzi)

Belakangan Indonesia sedang heboh dengan Syiah, JIL, JIN dan sebagainya. Tapi walau secara sadar kita berani klaim bahwa kita bukanlah satu diantara mereka, beranikah kita menganggap masih sebagai pengikut Rasulullah dan para sahabatnya itu…?

Sangat banyak praktek amal ibadah kita yang sudah melenceng jauh dari ajaran Rasulullah. Penghormatan berlebihan terhadap leluhur, fanatisme terhadap budaya dan tradisi bahkan mengancam umat Islam terperosok dalam prilaku dosa tak berampun: syirik. Lainnya: prilaku bidah yang juga mengancam identitas ke-Islaman kita. 

Islam adalah agama yang logis. Seluruh persoalan bisa dijawab dengan penjelasan logis. Itulah kenapa dalam berbagai forum debat keagamaan Islam selalu menang (saya belum pernah tahu Islam pernah kalah debat agama). Perintah ‘afala ta’qilun’ atau afala tatafakkarun adalah termasuk yang paling banyak disebut dalam Al-Qur’an. Perintah untuk berfikir dan menggunakan akal. 

Dengan berfikir dan menggunakan akal lah kita akan mampu terhindar dari soal-soal berupa bidah. Sebab selaku amalan tersebut masih bisa diperdebatkan, sudah pasti itulah bidah. Doa bersama dan kadang malah gunakan microphone setelah sholat berjamaah itu jelas sangat menganggu kekhusyukan ma’mum yang datang terlambat. 

Dimana penjelasan logisnya buang sial dengan cara buang-buang makanan masuk laut? 

Seluruh amalan terhenti kecuali sedekah jariah, doa anak yang saleh, ilmu yang bermanfaat. Jadi apa pentingnya tahlilan mendoakan arwah si Anu…?

Yasinan saling balap adu cepat bacaan antara imam dan jemaahnya? Masihkan bacaan yassin dengan cara balap begitu sesuai dengan dengan kaidah baca Al-Qur’an? Tajwid, makhraj hurufnya masih benar…? 

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Maidah:3)

Abu Bakar ra saja menangis kala mendengar ayat ini turun. 

“Islam sempurna berarti tugas Muhammad SAW di dunia selesai sudah”, begitu pikirnya.

Artinya adalah, bahwa dengan telah sempurnanya Islam, maka tak perlu disempurnakan lagi dengan hal-hal bidah. Berlaku bid’ah berarti mengingkari surat Al-Maidah ayat 3 tersebut. Dan sebutan terhadap orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an adalah kafir. Apakah kita sudah aman dari berlaku bid’ah….? Jika tidak, berarti kita adalah termasuk kafir, bukan…?

Astaghfirullahaladziim….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seri Komplotan

Seri Komplotan mungkin serial karya Enid Blyton yang paling tidak populer di Indonesia. Meski cuma terdiri dari 6 judul, tapi inilah karya s...