Halaman

9 Nov 2015

Konspirasi Lorenzo Juara

Seperti yang dijanjikan dan sudah ditagih pula oleh saudari Fitrihayati berikut saya posting hasil bincang-bincang asyik saya dengan Juara Terpilih: Jorge Lorenzo, siang tadi. Banyak hal, mulai dari isu konspirasi sampai isu terkini pertumbuhan ekonomi, haha…!

Kurang lebih seperti di bawah ini…

Raul :Selamat ya, bro! Gimana perasaan anda rebut gelar juara dunia dengan cara begini?

Lorenzo :Cara begini? Maksudnya?

Raul :Alaaaah, jangan pura-pura ga tau lah, Mas! Rossi kan bilang ada konspirasi agar anda yang jadi juaranya?

Lorenzo :Kamu percaya…? Ckckckck…! 

Raul :Jadi isu tersebut tidak benar…?

Lorenzo :Begini! Isu konspirasi itu ada salah dan ada juga benarnya.

Raul :Maksudnya…?

Lorenzo :Konspirasi itu memang ada. Tapi bukan soal nasionalisme Spanish dan Italiano seperti yang digembor-gemborkan Rossi. Dan kami sukses menjalankannya dengan sangat rapi. Saya juara, Rossi runner-up dan Yamaha juara konstruktor, haha...!

Raul :Kami…? Maksudnya anda dan …?

Lorenzo :Yaa…! Saya dan Rossi. Dan tentu saja tim kami, Yamaha, hahaha…! Pedrosa cerdik hingga mampu tampil konsisten, tapi Marquez sungguh bodoh. Terpancing, wkwkwk…! 

Raul :Maksudnya anda dan Rossi sengaja melakukannya…?

Lorenzo :Sengaja atau tidak itu relatif. Saat Rossi tuduh Marquez bantu saya di seri Australia itu sebetulnya karena emosi sesaat Rossi yang sedang kesal. Ketika Pedrosa belakangan menanjak, itu sangat membantu saya untuk mengejar poin Rossi yang sebelumnya sudah unggul jauh. Nah, sekalian saja isu itu dibesar-besarkan media. Mereka (Marquez dan Pedrosa) dianggap beneran bantu saya karena kami sama-sama berasal dari Spanyol. Padahal sangat jelas itu tak benar.

Raul :Tak benarnya dari mana?

Lorenzo :Sangat jelas kok! Pertama: saya dan Rossi satu tim. Sementara Marquez dan Pedrosa juga satu tim. Kan aneh? Masa tim lawan malah bantu tim lawan? 

Raul :Karena yang punya peluang juara kan tinggal anda dan Rossi?

Lorenzo :Apa mereka tak ingin juara konstruktor (pabrikan)?

Raul :Gengsinya kurang menarik mungkin?

Lorenzo :Hey dengar! Tim selalu lebih penting ketimbang anggotanya, kan? Perusahaan selalu lebih besar ketimbang karyawannya, kan? Ohya, kau suka sepakbola kan? Tim favoritmu apa? Tau Arsenal? Henry, Fabregas dan Van Persie itu adalah bintang utama mereka. Semuanya bahkan kapten pula. Tapi karena ingin pindah ya, Arsenal lepas mereka, kan? Honda jelas lebih besar ketimbang Marquez dan Pedrosa. Pun begitu saya dan Rossi jelas kalah penting ketimbang Yamaha. Jika mereka sudah tak suka, walau berstatus juara dunia dan legenda, mereka bisa saja depak kami.

Raul :Jadi soal Spanish dan Italiano itu cuma kerjaan media doank?

Lorenzo :Masih kurang jelas? Yang membayar gaji kami adalah Honda dan Yamaha, bukan Spanyol dan Italia.

Raul :Tapi kan gengsi negara ikut dipertaruhkan?

Lorenzo :Apa yang mesti Spanyol atau Italia banggakan? Kami kalah telak sama Jepang di bidang motor, hahaha…! 

Raul :Berarti nasionalisme atau profesinalisme?

Lorenzo :Budaya kita memang beda. Barat dan Timur sangat jauh bedanya. Kalian di Indonesia begitu agung-agungkan nasionalisme. Kalian bisa begitu jijiknya dengan prilaku para pemimpin kalian, tapi jika Indonesia diledek Malaysia misalnya, Pasukan Berani Mati muncul di mana-mana, tanpa diminta. Sementara kami di Barat, profesionalisme lah yang paling utama. Ingat kita hidup untuk makan, kan? Hahaha…! Negara kalian kaya sumber alamnya. Acara kontes-kontesan marak. Siapa saja bisa eksis masuk tipi jika mau ikut acara kontes-kontesan tersebut. Semua mudah di dapat. Sementara, tanpa sikap profesionalisme, sulit buat kami untuk tetap survive. 

Raul :Profesionalisme di atas nasionalisme?

Lorenzo :Tidak begitu! Yang pasti adalah Presiden FIFA jauh lebih punya kuasa ketimbang Presiden suatu negara sekaliber Amerika sekalipun. Dan sebagai olahragawan, kami mengerti pentingnya memisahkan antara nasionalisme dan profesionalisme. Lagi pakai jersey klub atau seragam timnas? Pantas saja prestasi olahraga kalian berantakan. Bahkan menteri olahraga saja tak mengerti apa itu olahraga, haha…!

Raul :Maksudnya?

Lorenzo :Sudah jelas olahraga itu tak boleh diotak-atik bahkan oleh Presiden sekalipun. Ehh, dengan PeDenya bekukan PSSI, haha…!

Raul :Kalau yang itu ga usah dibahas lagi, Mas! Udah cukup. Ga usah dipanas-panasin lagi. Mending kita ngomongin yang asyik-asyik aja, gimana?

Lorenzo :Salam ya, sama si Jambul Khatulistiwa, hahaha…!

Raul :Ouuwh, masih ingat sama orang itu? Suka nonton Halo Selebriti juga ya, Mas?

Lorenzo :Yaa, donk! Hahaha…! Udah syantiek, ramah pula.

Raul :Ramah, baik hati dan suka menolong itu khas Indonesia banget, Mas!
Lorenzo :100%. Bahkan saking baiknya itulah maka Menteri Keuangan kalian ingin pinjam duit rakyat untuk bantu ekonomi nasional, hahaha…! Udah berapa terkumpul ‪#‎CoinForJokowi‬?

Raul :Ehh, yang itu tahu juga?

Lorenzo :Ya iyalah! Kan saya followernya, si Presiden Hestek @ypaonganan, hahaha…!

Raul : (Hening)

*Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...