Setelah tahun 1994 yang membanggakan, tahun
2015 adalah tahun terbaik saya berikutnya. Dari sisi prestasi tentu saja, sebab
soal-soal yang berhubungan dengan financial saya itu krisis senantiasa, hahaha…!
Tapi intinya bahagia tentu bukan soal uang belaka. Dan 2015 adalah tahun
bahagia saya. Hebatnya (ironis?) tahun ini saya lewati 100% tanpa Dian, hiiiiks….!
Lupakan soal Dian, sebab faktanya sungguh
banyak kegembiraan saya diluarnya. Kebahagian yang mungkin remeh sebetulnya,
tapi buat saya sungguh tak ternilai harganya. Beberapa diantaranya adalah:
1.
Tahun 2015 ini kemampuan saya
menulis mulai diapresiasi beberapa orang. Ada tawaran sebagai penulis tamu di
suatu blog yang sayangnya belum terpenuhi. Tapi yang lebih waw adalah tawaran
menjadi penulis tetap di suatu tabloid politik di Batam, hahaha…! Bermula dari
suatu project pembuatan canopy rumah seorang pimpinan tabloid yang ternyata
puas dengan hasil kerja saya. Suatu saat dia menelpon dengan maksud memberi
project baru. Hubungan yang gagal karena handphone butut saya yang tak aktif.
Selepas sholat Maghrib di suatu hari secara kebetulan kami bertemu dan
nongkrong di pangkalan ojek sembari menunggu Isya’.
“Handphonemu mana? Saya
hubungi kok tak aktif melulu? Saya mau minta tolong lagi, nih?, katanya.
“Tak aktif gimana? Nih,
buktinya? Aktif, kan?”, jawab saya.
Ëhh, gambar apa itu?”,
katanya penasaran.
Maka sejak dia melihat
wallpaper HP saya yang ada gambar buku Rekreasi Hati itulah dia mulai mengenal
saya sebagai penulis. Dia yang sebetulnya pensiunan karyawan Pertamina akhirnya
menunjukkan kartu pers-nya. Kami kemudian berteman di Facebook dan gara-gara
melihat opini-opini saya yang unik itulah akhirnya dia menawarkan saya menjadi
penulis di tabloid binaannya: Tabloid Gemuruh. But, politik? No Way...! Itu bukan keahlian saya, hehehe...!
2.
Dianggap sebagai siswa terbaik
oleh guru seorang guru? Apalagi yang lebih membanggakan daripadanya. Puluhan
tahun menjadi guru dan saya dianggap sebagai siswa terbaiknya? WOW…!
3.
Diberi ucapan selamat Idul
Fitri oleh artis via mensyen? Cuma 7 orang yang mendapat kehormatan itu, dan
nama saya adalah yag disebut pertama. Betapa ingin bersoraknya diri ini, hahaha…!
4.
Begitu akun Facebook baru saya
buat, saya sempat pesimis bahwa beberapa orang artis idola yang dulu sempat
dekat dan malah sering stalking TL saya. Dari akun baru saya mulai sedikit
memahami sistim algoritma Facebook dalam menyusun list teman. Dari situ pula
saya jadi tahu, lebih tepatnya menduga tahu siapa saja kira-kira yang sering
mengintip TL saya. Dengan membandingkan list di akun lama (yang saya ingat)
dengan list akun baru, yang ternyata ‘sama persis’urutannya. Pakai tanda kutip
sebab memang ada yang gagal saya add lagi. Dan ternyata dalam 10 teman terbaik
saya di akun lama, 4 orang ternyata adalah selebritis, termasuk akun personal
aktivis anti korupsi Trio Macan, hehehe…! Sayangnya 2 orang diantaranya gagal
saya add lagi sebab kuota pertemanan mereka ternyata sudah penuh, hiiiks…! Tapi
bagaimanapun saya tetap gembira, sebab 8 orang lainnya tetap orang-orang yang
lama. Dan kamu tahu? Mereka itu adalah orang-orang yang juga saya kagumi, dan
beberapa diantaranya malah saya taksir juga, hahaha…!
Yang buat saya lebih gembira
lagi adalah Ribas. Kamu tahu kan, betapa hormatnya saya dengan penyanyi dan
pencipta lagu ini. Dia adalah yang terbaik di Indonesia, hahaha…! Sejak awal
saya sudah pesimis akan berteman lagi dengannya, sebab sudah sangat lama dia
seperti hiatus di Facebook. Ehh, ternyata 3 hari sebelum itu saya buat akun
ternyata dia update status. Artinya: Ribas masih Facebook-an, dan tentu saja
kesempatan itu tak saya sia-siakan. Saya ajukan proposal pertemanan lagi, dan
tentu saja dia mengapruv-nya, hahaha…!
Di akun lama saya punya
cukup banyak teman artis dan selebritis. Di akun baru? Malah lebih banyak lagi,
hahaha…!
1.
Iseng-iseng nanggapi tantangan
dari Ceu Vonvon ehh, hasilnya malah di atas ekspektasi, hahaha…!
Balik nantang, donk, wkwkwkw....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar