Terlalu mahal sebetulnya ongkos yang mesti dibayar Zaskia Gotik atas penghinaannya terhadap lambang negara Burung Garuda.
Pertama, Zaskia Gotik dianggap menghina karena binatang seperti Burung
Garuda dikatainya Bebek Nungging. Terlepas dari perannya sebagai lambang
negara, Burung Garuda tetaplah cuma seekor binatang. Apalagi sebagai
binatang, eksistensinya pun layak dipertanyakan pula. Rasanya seumur
hidup saya belum pernah melihat burung garuda tersebut, hehehe…!
Berikutnya, bagaimanapun dia melakukannya dalam konteks bercanda.
Terhadap suatu candaan mestinya reaksi normal kita adalah tertawa, atau
setidaknya tersenyum sebab terhibur. Lagipula, kalaupun dianggap
menghina, rasanya menghina binatang dengan menyebut binatang tak sekejam
menghina manusia dengan menyebutnya sebagai binatang deh. Gajah
Bunting, Kutu Kupret, Walang Sangit, dsb. Banyak lho, yang begitu…!
Berikutnya lagi, dilihat dari jenjang pendidikannya Zaskia Gotik
sendiri terhitung golongan awam. Untuk seorang yang buta aturan,
mestinya sanksi tak mendesak diberikan. Bijaknya, cukup diberi tahu apa
yang perlu dia ketahui. Lagipula bukankah yang bersangkutan sudah tulus
dan dengan besar hati meminta maaf?
Negara kita sudah banyak
dijejali berbagai persoalan. Mestinya kita tak perlulah pula menanggapi
suatu candaan menjadi persoalan serius berskala nasional. Betapa
anomalinya, kita begitu membela binatang yang dihina, padahal ada begitu
banyak manusia hidup yang mati terbunuh karena dhalimnya ego, politik
dan kekuasaan. Betapa anomalinya, sebab jika terhadap lambang negara
yang ‘cuma sebentuk lukisan’ binatang yang tak ada pula, satu negara
bisa heboh, kenapa terhadap candaan yang menghina manusia lainnya kita
malah merestui dan bahkan memberi aplaus dan tepuk tangan.
* Tapi lain kali hati-hati yaa, Neng! Bikin heboh aja lu, hahaha…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar