Alhamdulillah,
umur nambah lagi, hahaha…!
Bersyukur
tentu saja, sebab Allah SWT mengkaruniai saya hidup yang indah dan mengharukan.
Masa kanak-kanak dan remaja yang prestatif dan dewasa dengan
pengalaman-pengalaman hidup yang ajaib dan unik. Dan saya bangga jadi manusia
yang anti mainstream, bahagia dengan pencapaian pribadi saya sendiri.
Jenis
pekerjaan apa yang belum pernah saya geluti? Saya pernah aneka kerja kasar,
kuli bangunan. Bekerja di segala jenis bengkel. Mulai dari tempat servis
peralatan elektronik, bengkel mobil, motor, alat berat dan punya peralatan las
sendiri. Saya bisa mengerjakan aneka jenis kerjaan di dunia advertising dan
punya peralatan sablon sendiri juga. Saya juga pernah jadi second chef saat
buka café bareng teman-teman sekolah dulu, walau cuma setahun sebab bangkrut,
hahaha…! Bahkan di kota metro seperti Batam sekalipun saya pernah punya lahan liar
pribadi untuk berkebun. Percaya atau tidak, wilayah liar sekitaran SMKN 1 Batam
itu adalah saya yang rintis. Saya yang pertama kali mengolah, mulai dari
menebas kayu sampai berkebun dan sekarang sudah jadi perkampungan liar yang
padat penduduk. Saya lah yang pertama kali bikin rumah di sana. Beneran rumah
lho! Dan saya berani bertaruh, rumah saya itulah satu-satunya rumah di Batam
yang menggunakan atap ilalang, hahaha…! Sayang sekali karena tak diurus rumah
itu akhirnya roboh ditimpa pohon tumbang saat hujan lebat. Adduuuh, jadi
kangen! Siapa ya, teman-teman sekolah dulu yang masih punya poto rumah yang
dulu sering dijadikan basecamp bagi para junior yang bolos belajar, hahaha…!
Saya tak
pernah bercita-cita jadi PNS, pegawai pemerintah ataupun pegawai swasta, walau
bahkan abang saya adalah orang nomor 1 di Dinas Tenaga Kerja Batam (sekarang
menjabat sebagai Kadisperindag Pemko Batam). Bila mau, perusahaan manapun yang
jadi impian saya rasanya ga susah-susah amatlah. Tinggal jual nama beliau,
beres! Orang nomor 1 urusan dunia kerja woooy, hahaha…!
Tapi tidak!
It’s not me. Saya bangga dengan dunia saya sendiri. Jika sekedar popularitas,
sedari dulu Rekreasi Hati sudah saya setor ke penerbit. Di friendlist FB saya
ada 50an akun penerbit indie sampai label major. No! Saya punya prinsip
sendiri. Pun, jika saya ingin kaya, Rekreasi Hati layak dihargai lebih. Tapi
saya punya teori sendiri. BUKU BAGUS MESTI MURAH.
Pacaran,
cewek dan soal menikah?
Siapa yang
tak mau? Tapi itu bukan urusan main-main. Saya menghargai wanita, tentunya juga
termasuk teman-teman yang terhadapnya saya ada rasa. Dan saya akan perjuangkan
sampai tak ada lagi yang mesti diperjuangkan. Untuk sekarang RANI harga mati,
wkwkwkw…!
Banyak sih
ide jodoh-jodohan, terutama dari teman-teman yang memang tulus ingin mencarikan
solusi buat saya. Tapi bahkan keluarga saya sendiri tak pernah mampu mengerti
cara hidup saya yang anti mainstream, hahaha…! Teman saya, yang bahkan tak tahu
I’ll Be Alright-nya Per Gessle. Itu lagu favorit saya lho! Teman yang tak tahu Ribas,
RC Formation atau Def Leppard, band favorit saya. Teman yang tak tahu film
Police Academy. Teman yang tak kenal siapa itu Dennis Bergkamp, Clarence
Seedorf, Alesandro Costacurta atau Thomas Rosicky. Teman yang tak tahu betapa
saya begitu mengidolakan Khalid bin Walid, Sentot Alibasya atau Ryamizard
Ryacudu. Lah (jika yang ngakunya teman) tak mengerti selera saya, bagaimana
mungkin menyodorkan orang asing untuk masuk ke dalam dunia saya? Bukan egois.
Tapi saya adalah lelaki yang walau sangat kompromis tetap saja bakal jadi imam
bagi pasangan saya nantinya. Mudah-mudahan itu Rani, aamiin…! *_'
Saya orang
yang menikmati hidup. Saya masih suka main kelereng atau main bola sama
anak-anak yayasan sebelah tempat saya tinggal dulu. Saya juga masih sempat
bermain layangan, masak dengan api kayu bakar dan bahkan saya sudah lupa kapan
terakhir kali makan pakai piring, hahaha…!
Malam-malam selepas Isya sampai menjelang tidur saya juga masih
sempatkan bermain gitar bergalau ria dengan karya-karya Ribas, hahaha…!
Dah, dulu
ya! Insya Allah nanti saya akan tulis kisah-kisah ajaib perjalanan saya. HBD
for me…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar