Halaman

19 Mar 2017

HBD for Me

Alhamdulillah, umur nambah lagi, hahaha…!

Bersyukur tentu saja, sebab Allah SWT mengkaruniai saya hidup yang indah dan mengharukan. Masa kanak-kanak dan remaja yang prestatif dan dewasa dengan pengalaman-pengalaman hidup yang ajaib dan unik. Dan saya bangga jadi manusia yang anti mainstream, bahagia dengan pencapaian pribadi saya sendiri.

Jenis pekerjaan apa yang belum pernah saya geluti? Saya pernah aneka kerja kasar, kuli bangunan. Bekerja di segala jenis bengkel. Mulai dari tempat servis peralatan elektronik, bengkel mobil, motor, alat berat dan punya peralatan las sendiri. Saya bisa mengerjakan aneka jenis kerjaan di dunia advertising dan punya peralatan sablon sendiri juga. Saya juga pernah jadi second chef saat buka café bareng teman-teman sekolah dulu, walau cuma setahun sebab bangkrut, hahaha…! Bahkan di kota metro seperti Batam sekalipun saya pernah punya lahan liar pribadi untuk berkebun. Percaya atau tidak, wilayah liar sekitaran SMKN 1 Batam itu adalah saya yang rintis. Saya yang pertama kali mengolah, mulai dari menebas kayu sampai berkebun dan sekarang sudah jadi perkampungan liar yang padat penduduk. Saya lah yang pertama kali bikin rumah di sana. Beneran rumah lho! Dan saya berani bertaruh, rumah saya itulah satu-satunya rumah di Batam yang menggunakan atap ilalang, hahaha…! Sayang sekali karena tak diurus rumah itu akhirnya roboh ditimpa pohon tumbang saat hujan lebat. Adduuuh, jadi kangen! Siapa ya, teman-teman sekolah dulu yang masih punya poto rumah yang dulu sering dijadikan basecamp bagi para junior yang bolos belajar, hahaha…!

Saya tak pernah bercita-cita jadi PNS, pegawai pemerintah ataupun pegawai swasta, walau bahkan abang saya adalah orang nomor 1 di Dinas Tenaga Kerja Batam (sekarang menjabat sebagai Kadisperindag Pemko Batam). Bila mau, perusahaan manapun yang jadi impian saya rasanya ga susah-susah amatlah. Tinggal jual nama beliau, beres! Orang nomor 1 urusan dunia kerja woooy, hahaha…!

Tapi tidak! It’s not me. Saya bangga dengan dunia saya sendiri. Jika sekedar popularitas, sedari dulu Rekreasi Hati sudah saya setor ke penerbit. Di friendlist FB saya ada 50an akun penerbit indie sampai label major. No! Saya punya prinsip sendiri. Pun, jika saya ingin kaya, Rekreasi Hati layak dihargai lebih. Tapi saya punya teori sendiri. BUKU BAGUS MESTI MURAH.

Pacaran, cewek dan soal menikah?

Siapa yang tak mau? Tapi itu bukan urusan main-main. Saya menghargai wanita, tentunya juga termasuk teman-teman yang terhadapnya saya ada rasa. Dan saya akan perjuangkan sampai tak ada lagi yang mesti diperjuangkan. Untuk sekarang RANI harga mati, wkwkwkw…!
Banyak sih ide jodoh-jodohan, terutama dari teman-teman yang memang tulus ingin mencarikan solusi buat saya. Tapi bahkan keluarga saya sendiri tak pernah mampu mengerti cara hidup saya yang anti mainstream, hahaha…! Teman saya, yang bahkan tak tahu I’ll Be Alright-nya Per Gessle. Itu lagu favorit saya lho! Teman yang tak tahu Ribas, RC Formation atau Def Leppard, band favorit saya. Teman yang tak tahu film Police Academy. Teman yang tak kenal siapa itu Dennis Bergkamp, Clarence Seedorf, Alesandro Costacurta atau Thomas Rosicky. Teman yang tak tahu betapa saya begitu mengidolakan Khalid bin Walid, Sentot Alibasya atau Ryamizard Ryacudu. Lah (jika yang ngakunya teman) tak mengerti selera saya, bagaimana mungkin menyodorkan orang asing untuk masuk ke dalam dunia saya? Bukan egois. Tapi saya adalah lelaki yang walau sangat kompromis tetap saja bakal jadi imam bagi pasangan saya nantinya. Mudah-mudahan itu Rani, aamiin…! *_'

Saya orang yang menikmati hidup. Saya masih suka main kelereng atau main bola sama anak-anak yayasan sebelah tempat saya tinggal dulu. Saya juga masih sempat bermain layangan, masak dengan api kayu bakar dan bahkan saya sudah lupa kapan terakhir kali makan pakai piring, hahaha…! 

Malam-malam selepas Isya  sampai menjelang tidur saya juga masih sempatkan bermain gitar bergalau ria dengan karya-karya Ribas, hahaha…!

Dah, dulu ya! Insya Allah nanti saya akan tulis kisah-kisah ajaib perjalanan saya. HBD for me…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seri Komplotan

Seri Komplotan mungkin serial karya Enid Blyton yang paling tidak populer di Indonesia. Meski cuma terdiri dari 6 judul, tapi inilah karya s...