Nyo : Jadi, naik kapal atau pesawat?
Den : Kapal, donk!
Nyo : Pesawat lebih murah
Den : Naik kapal lebih asyik. Banyak yang bisa dilihat
Nyo : Naik pesawat juga bisa. Pramugarinya
cantik-cantik. Suka tersenyum pula saat bagi-bagi makanan misalnya?
Den : Perawat di rumah sakit juga
cantik-cantik (kata orang). Dan tak cuma suka tersenyum dan bagi-bagi makanan.
Nyuapin kita makan aja mereka mau.
Nyo : Tapi cantikan pramugari, donk! Tinggi
langsing kayak model.
Den : Cantik, tapi begitu kita duduk aja
mereka sudah langsung bikin horror. Sudahlah nyuruh badan kita diikat,
omongannya pun tak enak didengar. Bahwa bila ada begini begitu, segeralah
begini begitu dan semacamnya. Pokoknya bikin ngeri deh!
Nyo : Jadi sebetulnya karena kau takut naik
pesawat?
Den : Yaaa enggak lah! Bila memang sudah
saatnya mati, yaa mati aja! Ga perlu nunggu mati naik pesawat donk!
Nyo : Itulah! Generasi kita sudah terlalu
jauh dari agama.
Den : Maksudnya?
Nyo : Kau lihat orangtua-orangtua kita dulu.
Mereka tak perlu jauh-jauh naik pesawat. Bila rindu cucu misalnya, para buya
atau ulama-ulama dulu tinggal baca ayat ini ayat itu beres. Dalam sekejap
mereka sudah tahu kabar atau cucunya sedang ngapain. Kau bila serius mau
ketapel Ahok baiknya berguru dulu sama buya-buya atau orang-orang hebat seperti
itu.
Den : Loh, buat apaan? Belajar (ngaji) sama
siapa aja bisa. Al-Quran itu petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Tak ada
keraguan di dalamnya (Al-Baqarah ayat2). Jadi siapa saja yang bertaqwa dan mau
mengaji pasti akan diberi ilmu, sebab ilmu itu adalah petunjuk.
Nyo : Ya, tapi cuma sebatas itu aja kan?
Den : Maksudnya?
Nyo : Yaa, kita takkan bisa sampai ke level
ma’rifat, hakikat dsj seperti buya-buya itu, kan? Tak mempan peluru, kebal
bacok dan sebagainya. Penting tuh, bila kau serius mau mengketapel Ahok, hahaha…!
Den : Umar bin Khattab dan Usman bin Affan adalah
2 diantara 10 orang yang sudah dijamin masuk surga oleh Allah SWT. Dan mereka
matinya dibunuh. Ga kebal bacok tuh! Apa buya-buya atau kyai-kyai kebal bacok begitu
lebih mulia ketimbang mereka berdua?
Nyo : Yang jelas buya-buya atau kyai-kyai
itu pasti sudah sampai di level ma’rifat, hakikat atau apalah itu namanya. Ga
kayak ustadz-ustadz atau ulama-ulama sekarang yang yasinan atau rati’ (zikir
geleng-geleng) diharam-haramkan. Dikit-dikit haram. Dikit-dikit bid’ah.
Den : Yaa kalau bid’ah kan emang dilarang.
Mengada-adakan yang tak pernah dilakukan Nabi.
Nyo : Nabi tak pernah naik pesawat. Jadi
yang naik pesawat itu pelaku bid’ah?
Den : Nabi tak pernah minum Jas Jus atau
Kuku Bima Susu. Nabi tak pernah makan Oreo atau BengBeng, baik makannya
langsung atau nunggu dingin dulu. Nabi juga tak pernah makan mie rebus yang air
panasnya dioplos sama teh celup sedikit seperti yang kubikin tadi. Apa aku
termasuk pelaku bid’ah? Makanya (belajar) ngaji tu pada ulama, bukan pada
dukun, hahaha…!
Nyo : ??? (hening)
*Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar