Halaman

13 Mei 2017

Ditawari Jadi Dukun

Saya punya kenalan seorang dukun amatir. Amatir, sebab dia menjalaninya sekedar dan sewajarnya saja. Tidak menjadikannya profesi hidup. Dan beberapa waktu lalu dia mengajak saya ikutan jadi dukun. What…?

Jadi dukun? D-U-K-U-N? Beneran nih?

Tawaran ini awalnya sangat membingungkan saya. Seperti yang dia juga tau betapa saya sangat anti yang namanya dunia supranatural. Saya tak percaya hantu. Seumur hidup saya belum pernah mendengar ada orang mati dibunuh hantu dengan segala jenis dan typenya. Apalagi cuma dukun. Sangat tak wajar dipercaya. Ringkasnya, saya 100% tak percaya dengan segala hal dunia mistis. Titik.

Tapi teman ini meyakinkan saya. Sifat jahil dan usil yang saya miliki plus ‘daya kreasi yang sedikit liar’ menurutnya adalah modal untuk menjadi seorang dukun. Dia bercerita banyak pengalamnnya sebagai dukun. Dan dari cerita-ceritanya tersebut saya pun akhirnya optimis bahwa saya juga bisa jadi dukun, hahaha…!

Misalnya suatu kali dia kedatangan pasien, seorang pedagang yang tengah dipusingkan oleh hutang-hutangnya. Setelah mendengar dengan seksama keluhan si pasien, teman dukun saya inipun mulai beraksi. Kronologis kisahnya ini benar, tapi detailnya sudah saya modifikasi, sebab sudah lupa cerita persisnya.

Si pedagang dimintanya untuk mencari sebuah lukah (semacam perangkap ikan). Letakkan tepat di bawah laci kasir. Ritualnya, setiap yang berbelanja adalah seorang wanita yang diduga hamil, uang pembayarannya, nominal berapapun mesti dimasukkan ke dalam lukah dan tak boleh disentuh lagi oleh siapapaun. Artinya, jika butuh kembalian, gunakan uang yang di kasir. Dan tepat setelah purnama ke-3 sejak ritual dijalankan, si pedagang diminta datang lagi dengan membawa lukah tersebut untuk dibuka oleh teman saya yang dukun ini tentunya.

Dan karena teman saya ini memang seorang dukun yang sakti mandraguna, uang yang terkumpul dalam lukah selama 3 purnama tersebut mampu membereskan si pedagang dari persoalan hutang-hutangnya. Malah masih tersisa lebih dari cukup yang bisa digunakan untuk sekedar menambah modal dagangannya.

Rahasianya? Intinya, si pedagang cuma dipaksa menyisihkan sebagian penghasilannya, dipaksa menabung agar bisa melunasi segala hutangnya. Soal lukah, wanita yang diduga hamil, 3 purnama dan sebagainya tersebut semata untuk menampakkan kesan mistisnya, hahaha…!

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...