Nyo :Kata ‘kafir’ itu bukan ditujukan buat non muslim.
Den :Surat Al-Kafirun ditujukan buat siapa emangnya?
Nyo :Lihat asbabun nuzulnya. Surat itu ditujukan buat suku Quraiys.
Den :Berarti surat tersebut tak berlaku di Indonesia, donk? Kan suku Quraiys adanya Cuma di Arab?
Nyo :Yaa, tak begitu juga! Maksudnya, ditujukan bagi yang serupa dengan itu (suku Quraiys).
Den :Yang menyembah apa yang tidak aku sembah dan tidak menyembah apa yang aku sembah? Begitu? Berarti bener donk, ditujukan buat non muslim?
Nyo :Kata ‘kafir’ itu mengancam kebhinnekaan kita. Mestinya tak boleh dipakai di Negara majemuk seperti Indonesia. RASIS…!
Den :Itu bahasa kitab suci. Sama seperti ‘domba-domba yang tersesat’, bahasa kitab suci Injil. Rasis juga,donk? Berarti Injil juga ga boleh dipakai di Indonesia?
Nyo :Itulah kenapa agama dan politik mesti dipisah.
Den :Dipisah maksudnya? Yang berpolitik tak boleh beragama, begitu? Berarti bener lagi donk, penguasa sekarang PKI? Orang-orang yang tak beragama?
Nyo :Membawa-bawa agama dalam politik itu tak adil bagi non muslim macam Ahok. Dia minoritas. Memilih pemimpin berdasar agama itu melanggar konstitusi.
Den :Melanggar konstitusi? Yang sesuai dengan UU itu gimana? Pilih pemimpin berdasar jumlah kancing baju atau berapa banyak mobil lewat, begitu?
Nyo :Yaa tak begitu juga, dobk! Ada-ada saja kau ini. Memilih pemimpin itu kan mesti ada alasannya juga donk! Jangan asal pilih! Ada landasan dan pedomannya.
Den :Pedoman hidup yaa, agama!
Nyo :Bedakan ya, hidup beragama dan hidup bernegara! Pedoman hidup bernegara kita itu Pancasila.
Den :Sila pertama itu Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu soal agama. Maka pedoman hidup bernegara pun mesti berpedoman pada agama, PAHAAAM…!
Nyo : (Mulai panas) Melawan Ahok pakai ayat-ayat itu pengecut!
Den : (Tetap cool) Lawan setan aja boleh pakai ayat kok, kenapa untuk mengalahkan Ahok tidak boleh?
Nyo : (Makin panas) Ehh, maksud kau Ahok itu sama dengan setan?
Den :Bukan sama. Ahok itulah biang setannya. Setan dibelenggu selama Ramadhan. Ahok dipenjaranya? 2 Tahun. Salam 2 Tahun, wkwkwkwk….!
*Kemudian hening.
Den :Surat Al-Kafirun ditujukan buat siapa emangnya?
Nyo :Lihat asbabun nuzulnya. Surat itu ditujukan buat suku Quraiys.
Den :Berarti surat tersebut tak berlaku di Indonesia, donk? Kan suku Quraiys adanya Cuma di Arab?
Nyo :Yaa, tak begitu juga! Maksudnya, ditujukan bagi yang serupa dengan itu (suku Quraiys).
Den :Yang menyembah apa yang tidak aku sembah dan tidak menyembah apa yang aku sembah? Begitu? Berarti bener donk, ditujukan buat non muslim?
Nyo :Kata ‘kafir’ itu mengancam kebhinnekaan kita. Mestinya tak boleh dipakai di Negara majemuk seperti Indonesia. RASIS…!
Den :Itu bahasa kitab suci. Sama seperti ‘domba-domba yang tersesat’, bahasa kitab suci Injil. Rasis juga,donk? Berarti Injil juga ga boleh dipakai di Indonesia?
Nyo :Itulah kenapa agama dan politik mesti dipisah.
Den :Dipisah maksudnya? Yang berpolitik tak boleh beragama, begitu? Berarti bener lagi donk, penguasa sekarang PKI? Orang-orang yang tak beragama?
Nyo :Membawa-bawa agama dalam politik itu tak adil bagi non muslim macam Ahok. Dia minoritas. Memilih pemimpin berdasar agama itu melanggar konstitusi.
Den :Melanggar konstitusi? Yang sesuai dengan UU itu gimana? Pilih pemimpin berdasar jumlah kancing baju atau berapa banyak mobil lewat, begitu?
Nyo :Yaa tak begitu juga, dobk! Ada-ada saja kau ini. Memilih pemimpin itu kan mesti ada alasannya juga donk! Jangan asal pilih! Ada landasan dan pedomannya.
Den :Pedoman hidup yaa, agama!
Nyo :Bedakan ya, hidup beragama dan hidup bernegara! Pedoman hidup bernegara kita itu Pancasila.
Den :Sila pertama itu Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu soal agama. Maka pedoman hidup bernegara pun mesti berpedoman pada agama, PAHAAAM…!
Nyo : (Mulai panas) Melawan Ahok pakai ayat-ayat itu pengecut!
Den : (Tetap cool) Lawan setan aja boleh pakai ayat kok, kenapa untuk mengalahkan Ahok tidak boleh?
Nyo : (Makin panas) Ehh, maksud kau Ahok itu sama dengan setan?
Den :Bukan sama. Ahok itulah biang setannya. Setan dibelenggu selama Ramadhan. Ahok dipenjaranya? 2 Tahun. Salam 2 Tahun, wkwkwkwk….!
*Kemudian hening.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar