Halaman

25 Agu 2017

Ekonomi Kreatif

Tak seluruhnya memang Jokowi-JK gagal menunaikan janji kampanyenya saat Pilpres dulu. Soal ekonomi kreatif misalnya, bisa dikatakan Jokowi terhitung sukses besar. Bayangkan, ada pedagang beras yang omsetnya mencapai 25% dari nilai APBN kita.

Ekonomi kita juga meroket naik pesat, walau sekarang belum September. Penerimaan negara diluar pajak sangat tinggi. Bayangkan saja, tunggakan sewa rusun gratis saja nilainya mencapai lebih dari 10x lipat harga jual seorang Neymar. Padahal itu baru tunggakannya saja. Tentu penerimaannya jauh lebih besar lagi.

Program ekonomi kreatif pemerintah layak untuk kita dukung. Ada panci yang bisa meledak dengan kekuatan setara bom 3 ton buatan Amerika, ini tentu indikasi yang sangat positif. Kita tak butuh lagi segala macam impor senjata dari Rusia misalnya, sebab kita bisa swasembada panci. Ini adalah solusi cerdas bagi permasalahan alutsista TNI kita.

Jika terus dibina, bukan tak mungkin kita akan jadi 'bangsa baru' yang disegani dunia. Industri kreatif tak lagi sebatas Mama Minta Pulsa, SMS premium dan sejenisnya. Jenis usaha jasa tak lagi begitu-begitu saja seperti tukang parkir, calo atau porter di bandara dan pelabuhan. Program ekonomi kreatif berhasil menciptakan beragam jenis usaha lainnya. Salah satunya yang belakangan sedang booming, jual jasa fitnah.

Bayangkan kreatifnya! Membayangkan ada penjual fitnah saja telah buat saya takjub. Membayangkan ada pembelinya menambah ketakjuban saya. Hebatnya lagi, omset usaha ini tak main-main, ratusan juta. Padahal modalnya sekedar kuota internet belaka. Dan fakta bahwa ada pembeli fitnah berharga ratusan juta sungguh membuat saya hampir tak percaya.

Ehh, setelah browsing sana-sini malah menambah rasa takjub saya. Bayangkan betapa prospektifnya usaha jual beli fitnah ini. Menurut berbagai sumber yang saya baca, konon pelaku usaha jual fitnah online ini telah mencapai 800an ribu akun. Padahal teorinya, jenis usaha ini mestinya sulit sekali. Ini jenis usaha illegal. Pasar dan produsennya tentu sangat rahasia sekali. Maka jika melihat betapa pesat perkembangannya, tentunya kita layak angkat topi pada tim ekonomi kreatif pemerintah.

Congrat...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seri Komplotan

Seri Komplotan mungkin serial karya Enid Blyton yang paling tidak populer di Indonesia. Meski cuma terdiri dari 6 judul, tapi inilah karya s...