Halaman

22 Agu 2017

Film Tengah Malam

Termasuk soal film. Tak usah ajak saya diskusi film-film seperti Harry Potter, Twighlight, Narnia dan sejenisnya. Tak usah repot-repot traktir saya nonton premier film-film Superhero seperti Superman, Spiderman, Fantastic Four dan sejenisnya. Satu-satunya film kategori superhero yang pernah saya tonton adalah Zorro. Selagi nalar saya tak bisa menerima bahwa di dunia ada semacam makhluk allien, zombie atau makhluk-makhluk aneh yang bisa terbang, menghisap darah atau sejenisnya tersebut, percuma. Tak bisa nalar saya dilecehkan begitu saja. Bagi saya semua mesti bisa dicerna oleh logika. Saya sangat menggemari jenis film action, spionase atau film-film perang.

Lepas nonton bola SEA Games Indonesia v Vietnam tadi saya tidur, dan terbangun tengah malam. Ada film petualangan yang sepertinya keren. Seorang yang menantang dirinya hidup selama 5 hari di tengah belantara hutan, suatu tempat di Canada. Ini film bagus mestinya. Mengajarkan berbagai trik bertahan dalam kerasnya hidup mandiri. Bagaimana menghasilkan api tanpa pemantik, membuat perangkap binatang buruan, mengobati dan membalut luka dan sebagainya.

Hari itu dia berhasil menangkap dua ekor kelinci. Seekor dibakar untuk dimakan, sedang seekor lagi dia simpan sebagai cadangan makanan untuk esok hari. Malam itu, makanan cadangan yang belum 'disiangi-nya' itu raib, hilang.

"Ahh, paling (dicuri) serigala", pikirnya.

Esok dan esoknya lagi makin banyak misteri. Mulai dari hilangnya hanphone sampai kepada buah catur yang berpindah sendiri. Dugaannya mulai bermacam-macam. Ada orang lain di sekitar dia yang jago bermain catur. Pasti dia bukanlah seorang dari ketiga teman yang mengantarnya ke sana dan kemudian berkemah di tempat lain. Mereka bukan pemain catur yang baik.

Saya yang menonton tentu ikut menikmati misterinya. Saya sendiri heran, jika 'lawan bermain caturnya' itu seorang yang jahat, kenapa kameranya tak dicuri juga seperti handphonenya. Padahal sangat jelas kameranya selalu standbye merekam segala kegiatannya yang sedang tidur sekalipun. Kamera itu tak dicuri, cuma arahnya digeser, dan cuma mampu merekam tanah. Kameranya dihadapkan ke bawah.

Misterinya semakin asyik begitu dia melihat beberapa bangkai binatang seperti kelinci buruannya yang kemaren hilang. Seperti dimangsa binatang buas. Dia mulai takut dan berjalan ke lokasi penjemputannya. Dan sampai di sana dia menemui, ketiga temannya sudah tewas.

Saya makin bersemangat menerka-nerka dan mengikuti misterinya. Dan setelah menonton hampir dua jam, si musuh pun menampakkan diri. Betapa anti klimaknya ini film. Saya sudah bersemangat, bergadang menontonnya. Ekspektasi saya begitu tinggi. Ini film keren. Entah mesti disebut seorang atau seekor, yang pasti makhluk yang menjadi musuhnya selama ini ternyata allien.

*SIAL...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukan Lewat Lagu

 Saat Eros mencipta sebuah lagu cinta, tentang Anugerah Terindah. Dan kau pun mulai meminta aku 'tuk mencipta sebuah lagu tentang cinta....