Halaman

7 Jan 2018

Pemegang Kunci Surga

Stand-up Comedy adalah jenis lawakan yang mestinya paling minim resiko terjadinya hal-hal seperti pelecehan, penistaan atau joke-joke berbau rasis dan SARA. Sebelum open mic materinya telah dipersiapkan dengan matang. Lawakan yang terencana dan terstruktur dengan baik sebab ada proses penulisan materi. Maka bila masih saja terjadi aneka pelanggaran seperti di atas, itu adalah 'murni kesengajaan'.

Selanjutnya, setelah ditulis ada lagi proses screening. Materi tersebut diujicobakan kepada beberapa orang sebagai penonton. Biasanya di hadapan sesama komik di dalam satu komunitasnya. Bisa juga dihadapan panitia atau kru acara. Bahkan tak jarang materi yang dibawakan biasanya malah 'materi andalan' yang telah sering dibawakan si komika sendiri di pertunjukan lainnya. Jadi sungguh aneh bila masih saja ada komika yang tersandung kasus penistaan dan SARA seperti yang marak belakangan ini.

Dan tadi dalam mimpi saya bertemu dengan seorang komik yang kemaren tersandung masalah serupa. Berikut dialog imajiner kami, cekidot...

Nyo :Kami ini korban intimidasi. Ini tak bisa terus menerus dibiarkan. Aku, Jo dan teman-teman pelawak lainnya akan tetap semangat dan konsisten dalam gaya lawak kami sendiri. Kita butuh lawakan cerdas begitu untuk mengedukasi masyarakat.

Den :Cerdas? Mengedukasi? Ga paham aku?

Nyo :Lawakan cerdas begitu memang sulit dipahami penonton yang tidak smart.

Den :Ga kebalik tuh? Bukan kalian sendiri yang tidak cerdas?  Melawak jenis stand-up ini adalah yang paling mudah. Materinya... (keburu dipotong).

Nyo :Mudah? Emang kau bisa open mic?

Den :Bisa saja, kalau aku mau!

Nyo :Suka hati kau lah! Kalian memang bisanya cuma mengintimidasi. Dikit-dikit boikot, dikit-dikit benamkan. Menutupi rejeki orang.

Den :Hebat amat, kami bisa menutup rejeki orang? Rejeki itu urusan Tuhan. Hebat amat bisa intervensi urusan Tuhan?

Nyo :Lah trus boikot-boikot tersebut?

Den :Apa salahnya boikot? Kan tergantung selera dan urusan pribadi masing-masing orangnya?

Nyo :Kami itu kan juga cuma curhat kegelisahan pribadi. Ngapain lu turut campur?

Den :Karena kau menista agamaku, paham?

Nyo :Aku juga muslim, Bro!

Den :Ohya? Boleh tahu, amalan super apa yang telah kau perbuat sampai PeDe mencela Tuhan sendiri?

Nyo : (hening).

Den :Kau kebanyakan klik LIKE atau menulis AMIN di kolom komentar ya? Kayak berasa udah mengantongi kunci surga aja? Kalau gitu sih emang ga heran, haha...!

Nyo : (masih hening).

*Tamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bukan Lewat Lagu

 Saat Eros mencipta sebuah lagu cinta, tentang Anugerah Terindah. Dan kau pun mulai meminta aku 'tuk mencipta sebuah lagu tentang cinta....