Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!
Reuni Aksi Bela Islam 212 adalah bukti kesempurnaan Islam sebagai agama. Kita yang hadir di sini, hari ini adalah bukti bahwa benarlah nyata Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Ini adalah aksi pertunjukan akhlak mulia sebagai umat Islam.
Lihat betapa cerah dan cerianya wajah saudara-saudara kita non muslim yang turut hadir di sini. Mereka kita beri karpet khusus bukan karena Islam berlaku diskriminatif. Prabowo atau Anies Baswedan datang belakangan? Selain wudhu mesti ikut antrian, sholatnya pun tak bisa di barisan shaff terdepan. Dalam Islam semua manusia adalah sama di hadapanNYA. Maka mereka, saudara-saudara kita non muslim itu adalah orang-orang yang kita beri prioritas perlindungan dari kita umat Islam yang mayoritas. Umar bin Khattab sendiri yang akan menggunakan pedangnya, bila Amru bin Ash selalu gubernur tidak melindungi Yahudi miskin yang jadi warganya.
Itulah akhlak Islam yang selama ini selalu dituding intoleran. Islam telah mengajarkan cara memuliakan binatang, jauh sebelum aktivis-aktivis pecinta dan pelindung binatang bersuara. Betapa agungnya perlakuan kita terhadap sesama makhluk Allah SWT. Ranting tiada yang patah, rumput tiada yang terinjak sebab bahkan lobang semut sekalipun Islam perintahkan untuk kita lindungi.
Mereka menolak syariah. Tapi tak kuasa mengelak bahwa mereka butuh dana umat, dana zakat, dana haji dan sebagainya. Bukti bahwa Islam adalah solusi. Jawaban atas segala persoalan negeri ini ternyata ada pada Islam.
Ekonomi negara kolaps? Reuni 212 adalah bukti hebatnya ekonomi Islam sebagai solusi. Pengusaha kelas atas seperti agen travel, penjualan tiket pesawat, bis, hotel atau pengusaha katering, sampai pada tukang siomay, penjual atribut, tukang ojek dan abang parkir semua kebagian berkah. Bayangkan bila negara mampu memberdayakan dan mengelola potensi ekonomi Islam, ekonomi Indonesia akan real meroket.
"Ketuhanan Yang Maha Esa," kata sila pertama Pancasila.
Lalu kita umat Islam yang dituduh merongrong Pancasila? Kalau bukan Islam ibu kandungnya, apa mungkin begitu bunyi Pancasila?
Kitalah penjaga Pancasila sesungguhnya. Reuni 212 adalah rangkuman bukti Pancasila yang kita rawat dan jaga. Ketuhanan Yang Maha Esa. Tahajjud dan Subuh dengan jamaah terbanyak yang pernah ada. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Yang buta dibimbing, yang lumpuh dituntun dan yang beda diperlakukan sama. Bersatu dalam keragaman. Tertib sesuai kesepakatan dan semua dalam nuansa syahdu, ceria dan cerah dalam kegembiraan? Lalu Pancasila yang mana yang akan kita kudeta?
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!
Lalu kita umat Islam yang dituduh merongrong Pancasila? Kalau bukan Islam ibu kandungnya, apa mungkin begitu bunyi Pancasila?
Kitalah penjaga Pancasila sesungguhnya. Reuni 212 adalah rangkuman bukti Pancasila yang kita rawat dan jaga. Ketuhanan Yang Maha Esa. Tahajjud dan Subuh dengan jamaah terbanyak yang pernah ada. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Yang buta dibimbing, yang lumpuh dituntun dan yang beda diperlakukan sama. Bersatu dalam keragaman. Tertib sesuai kesepakatan dan semua dalam nuansa syahdu, ceria dan cerah dalam kegembiraan? Lalu Pancasila yang mana yang akan kita kudeta?
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar