Halaman

26 Jun 2021

Tipu Daya

Teman-teman muslim dalam friendlist ini rata-rata percaya, kriminalisasi yang dialami The Big L adalah hasil tipu daya pihak-pihak Islamophobia. Bahkan mereka bisa memaksa Facebook untuk membuat skrip khusus untuk membaca segala postingan tentangnya. Siapa yang menyangka, seorang anak muda pedagang martabak bisa menjadi walikota Solo? Kenyataannya, itu kejadian. Dan tidak ada yang berani memastikan bahwa ke depannya dia tidak akan jadi gubernur, atau presiden? Kita semua percaya, bahwa itu adalah hasil tipu daya para oligarki dan pemilik kepentingan. Bahkan kita juga percaya bahwa Jokowi presiden adalah hasil tipu daya besar para konglomerat hitam dan politisi busuk.

Kita semua percaya bahwa segala hal di atas adalah hasil tipu daya. Percaya ... dan tak kuasa mencegah, apalagi menolaknya. 
 
Sekarang ada soal vaksin corona. Bahkan sudah dibuatkan aturan yang memaksa kita untuk melakukan vaksinasi... tanpa tahu bagaimana kita akan meresponnya. Ikuti atau tidak?
 
Pada saat eksisnya Dajjal kelak, umat manusia hanya punya dua pilihan, mengikuti atau mengingkarinya. Islam sendiri sudah memastikan bahwa pilihan tersebut adalah penuh dengan tipu daya.
 
Dengan kekuatan dan tipu dayanya, dalam masa huru-hara akhir jaman nanti, kelak Dajjal akan menawarkan solusi. Bila kelaparan, kepada kita akan disodorkan makanan. Saat haus, kita ditawari minuman. Jika sakit, kepada kita dia akan menawarkan obat. Sanggupkah keimanan kita menghadapi tipu dayanya?
 
Soal vaksin corona ini mungkin bisa kita jadikan sebagai simulasi. Sampai di mana keyakinan kita sanggup bertahan? Karena terhadapnya kita juga cuma diberi dua pilihan, mengikuti atau menolak.

15 Jun 2021

A Lady in Disguise


Gambar nyomot di Goodreads

Pernah baca buku, dan setelah tamat langsung mengulang membacanya? Bukan karena ingin lebih memahami, tapi karena saking suka dan berkesannya? Saya pernah. Cobalah baca A Lady in Disguise karya Georgette Heyer ini. 

Dalam bahasa Indonesia, mungkin buku ini harusnya berjudul Kapan Nikah. Ya! Kisahnya tentang perjalanan seru seorang bangsawan jomblo bernama Richard Wyndham, bersama seorang remaja 17 tahun bernama Penelope Creed, yang juga seorang calon miliarder.   Pusing karena diuber melulu oleh keluarganya dengan pertanyaan kapan nikah, Mr. Wyndam pergi ke bar, dan pulang dini hari dalam keadaan teler. Dalam perjalanan pulang, dia terpaksa membantu Pen, yang meloncat dari jendela, berusaha kabur karena dijodohkan dengan sepupu yang tak disukainya. "Tampangnya mirip ikan," begitu alasan Pen. Bibinya ingin mereka menikah, demi kekayaan yang akan didapatnya dari Pen, calon menantunya tersebut. Pen memang masih di bawah umur, dan berada dalam perwalian bibinya. 

Dalam keadaan mabuk, Mr. Wyndham memaksa menemani gadis di bawah umur itu. Si gadis ingin pergi ke kampungnya, dan menjumpai pacar masa kecilnya, Piers Luttrell. Usia mereka terpaut empat tahun. Dan mereka telah berpisah selama lima tahun. Saat remaja, katanya mereka telah saling bersumpah, menyatukan darah, sebagai ikatan pertunangan. 

Perjalanan kabur itu akhirnya menjadi petualangan seru. Agar tak menimbulkan skandal, Pen disamarkan sebagai seorang anak laki-laki. Cocok, karena sifatnya yang memang tomboy. Tak seorang pun mencurigainya dan mengenalinya sebagai laki-laki. Dan akibatnya pun menjadi konyol. 

Petualangan dimulai saat kereta ekonomi yang mereka tumpangi nyungsep masuk parit. Mereka akhirnya terlibat dalam berbagai intrik dan konflik yang ruwet ... ruwet ... ruwet. Mulai dari pencurian berlian, kasus pembunuhan dan membantu sebuah usaha kawin lari. 

Sejak awal saya sudah dibuat penasaran, apa sebetulnya yang ingin ditonjolkan penulisnya. Dari beberapa referensi saya mengetahui bahwa Mrs. Heyer memang dikenal sebagai penulis multi genre. Bukan soal pencurian berlian atau kasus pembunuhan. Bukan pula soal ruwetnya petualangan cinta para tokoh yang ingin ditonjolkannya. Flat? Jelas tidak! Petualangan ruwet, alur yang penuh kejutan dan menggemaskan membuktikan kualitas buku ini. Hard recommended! 

4 Hal Penting Dalam Menulis

Saya beberapa kali dipercaya menjadi juri event menulis. Untuk naskah normal terbaik, nilai maksimal yang saya berikan adalah 8. Tapi bukan ...